Argument co Kotamobagu – Bank SulutGo (BSG) Cabang Kotamobagu kembali menjadi sorotan usai seorang nasabah mengaku kehilangan sejumlah uang dalam rekeningnya setelah melakukan transaksi menggunakan aplikasi BSG Touch. Insiden ini menimbulakan kecurigaan nasabah akan kualitas manajemen dan sistem keamanan perbankan BSG di daerah tersebut.
Kejadian bermula pada Jumat, 6 Juni 2025 sekitar pukul 09.00 WITA, ketika nasabah melakukan transfer dana melalui aplikasi BSG Touch ke rekening Bank Mandiri milik istrinya. Namun, sehari kemudian, sang istri menyampaikan bahwa uang yang dikirim tidak pernah masuk ke rekeningnya. Mengetahui hal itu, nasabah langsung mengecek saldo dan menemukan jumlah yang ditransfer sudah terpotong dari rekening BSG miliknya, lengkap dengan bukti transaksi yang berhasil.
Nasabah sempat mencoba menghubungi Call Center BSG Kotamobagu pada Sabtu, 7 Juni 2025, namun tidak mendapat tanggapan. Karena bertepatan dengan akhir pekan dan tanggal merah, laporan resmi baru dapat disampaikan pada Selasa, 10 Juni 2025.
Namun, respons dari pihak BSG justru membuat nasabah makin geram. Pihak bank menyampaikan bahwa proses investigasi dan penyelesaian membutuhkan waktu hingga tiga minggu, sesuai ketentuan yang berlaku. Pernyataan ini dianggap bertele-tele dan tak masuk akal oleh nasabah yang merasa dirugikan.
“Ini bukan uang pinjaman, ini uang saya sendiri. Saya tidak sedang memohon bantuan, tapi menuntut hak saya. Jangan sampai kesalahan sistem bank dibebankan ke konsumen,” tegas nasabah dalam keberatannya yang disampaikan secara langsung dan melalui WhatsApp kepada Kepala Cabang BSG Kotamobagu.
Meski Kepala Cabang telah memberikan klarifikasi dan menjanjikan percepatan proses sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yang berlaku, nasabah justru makin geram.
Pasalnya hingga hari ini Kamis 19 Juni 2025 pihak BSG Kotamobagu belum mampu menyelesaikan persoalan tersebut.
Tak hanya itu, peristiwa ini memicu kembali kekhawatiran lama masyarakat terhadap manajemen BSG Kotamobagu. Sebelumnya, kantor cabang ini sempat diterpa isu hilangnya agunan konsumen yang bahkan sampai diproses di Polda Sulut, serta dugaan hilangnya uang yang nilainya lumayan fantastis yang diduga melibatkan oknum internal.
“Kalau sistem dan karyawannya tidak bisa dipercaya, bagaimana nasabah bisa tenang menaruh uangnya?” ujar nasabah tersebut dengan nada kecewa.(Fm)