Argument co Purworejo Timur, Boltim — Proyek pembangunan irigasi oleh Balai Sungai Provinsi Sulawesi Utara di Desa Purworejo Timur, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, kembali menuai sorotan tajam.(29/07/2025)
Proyek yang dilaksanakan oleh PT Minahara Anugrah dan diawasi oleh konsorsium PT Silcon Adilaras KSO bersama PT Prajna Adhi Cakra ini tertuang dalam kontrak kerja nomor HK0201-BWS11.6.3/2025/02 dengan masa pelaksanaan selama 252 hari kalender. Masyarakat sempat berharap proyek ini akan memberikan manfaat besar, terutama dalam mendukung irigasi pertanian desa.
Namun, realitas di lapangan berbicara lain. Lokasi pembangunan irigasi yang sebelumnya disepakati berada di kawasan perkebunan Desa Purworejo Timur, kini tiba-tiba dialihkan ke depan Rumah Sakit Pratama Boltim tanpa adanya sosialisasi atau rekomendasi resmi dari Sangadi (Kepala Desa).
Yang lebih mengejutkan, proyek ini bahkan mulai merambah ke permukiman warga, melakukan pembongkaran lahan tanpa izin maupun persetujuan masyarakat setempat.
“Kami sudah buatkan surat hibah sesuai titik awal yang disepakati. Tapi tiba-tiba lokasi dipindahkan tanpa penjelasan. Lahan kami dibongkar, tapi tak dipakai, sementara proyek malah menjalar ke kampung!” ujar salah satu warga yang kesal saat ditemui media.
Masyarakat menduga perencanaan proyek amburadul dan pelaksanaannya tidak transparan. Banyak yang mempertanyakan dasar pengalihan lokasi serta penggunaan anggaran besar tanpa kontrol publik yang memadai.
“Ini proyek negara, tapi kesannya seperti proyek siluman. Tidak jelas arah dan manfaatnya. Harusnya Balai Sungai Sulut turun langsung dan bertanggung jawab,” tegas seorang tokoh masyarakat.
Pemerintah Desa Purworejo Timur pun membenarkan bahwa tidak pernah mengeluarkan rekomendasi perubahan lokasi, dan menyatakan akan mengambil langkah resmi untuk menyurati pihak-pihak terkait agar dilakukan evaluasi total terhadap proyek tersebut.
Dengan anggaran yang diperkirakan miliaran rupiah, proyek ini seharusnya menjadi solusi bagi kebutuhan air pertanian. Namun kini justru memunculkan kekecewaan luas dari masyarakat.
Pertanyaannya: Ada apa di balik proyek irigasi ini? Apakah ini cerminan lemahnya perencanaan, atau ada kepentingan lain di balik pengalihan lokasi dan pelaksanaan yang sembrono?
(Biro Boltim)