Banjir Sampah di Kotamobagu pada Hari Kedua Lebaran, Bau Busuk Menyengat

Argument co Kotamobagu – Hari kedua perayaan Idulfitri di Kota Kotamobagu diwarnai dengan masalah lingkungan yang serius. Tumpukan sampah terlihat menggunung di berbagai titik, menyebabkan bau busuk yang mulai menyebar ke pemukiman warga.

Pantauan Media di lapangan menunjukkan bahwa beberapa lokasi seperti pasar tradisional, pertokoan bekas tempat pasar Senggol , dan kawasan perkantoran dan pemukiman warga menjadi titik utama penumpukan sampah.

Warga mengeluhkan keterlambatan pengangkutan sampah oleh dinas terkait, yang menyebabkan kondisi semakin parah.(01/04/2025)

“Sampah sudah menumpuk sejak 4 hari sebelum malam takbiran, dan sampai sekarang belum diangkut.

Baunya sangat menyengat, apalagi saat siang hari,” ujar Rahman, salah satu warga Kelurahan Kotobangon.

Menurut warga, kondisi ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Banyak yang mengeluhkan bau menyengat yang masuk ke dalam rumah, bahkan beberapa warga mulai merasa tidak nyaman untuk beraktivitas di luar rumah. “Kami jadi enggan keluar rumah karena baunya luar biasa. Sampah juga berserakan di jalan, mengundang lalat dan hewan liar,” kata Siti, seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Mogolaing.

Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan cepat agar masalah sampah ini tidak berlarut-larut dan menyebabkan dampak kesehatan.

Masalah banjir sampah pasca-Lebaran di Kotamobagu. Oleh karena itu, berbagai pihak mendesak adanya solusi jangka panjang seperti peningkatan armada pengangkut sampah, edukasi masyarakat mengenai pengelolaan limbah rumah tangga, serta kebijakan pengurangan sampah plastik.

Pemerintah diharapkan dapat segera menangani kondisi ini sebelum menimbulkan dampak yang lebih besar, baik bagi kesehatan masyarakat maupun kelestarian lingkungan.(Fadly)

Related posts