Boltim Sukses Turunkan Kemiskinan, Nol Persen Kemiskinan Ekstrem di 2025

Argument co Boltim – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menorehkan capaian signifikan dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) 2025, di mana Wakil Bupati Boltim, Argo V. Sumaiku, memaparkan laporan kinerja penanggulangan kemiskinan.(07/10/2025)

Menurut data terbaru, jumlah penduduk miskin di Boltim berhasil ditekan dari 4.410 jiwa pada 2024 menjadi 4.040 jiwa pada 2025. Persentasenya pun turun dari 5,87 persen menjadi 5,32 persen.

“Capaian ini menunjukkan bahwa upaya yang kita lakukan bersama mulai membuahkan hasil. Walaupun garis kemiskinan naik dari Rp433.873 di tahun 2024 menjadi Rp459.824 di tahun 2025, jumlah penduduk miskin tetap berhasil kita turunkan,” ungkap Wabup Argo dalam paparannya di Manado, Selasa (7/10).

Tantangan: P1 dan P2 Naik

Kendati angka kemiskinan turun, Boltim masih menghadapi tantangan serius. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) naik menjadi 0,10, dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) meningkat menjadi 0,6. Kondisi ini menunjukkan adanya pelebaran kesenjangan pengeluaran di kalangan penduduk miskin.

“Ini artinya masih ada ketimpangan yang harus kita intervensi. Pemerintah akan fokus pada pemberdayaan masyarakat miskin serta pengendalian harga bahan pokok agar kesenjangan tidak semakin melebar,” tambahnya.

Nol Persen Kemiskinan Ekstrem

Kabar menggembirakan datang dari sisi kemiskinan ekstrem. Data Kementerian Koordinator PMK mencatat ada 5.063 jiwa dari 1.047 keluarga miskin ekstrem di Boltim. Namun setelah dilakukan verifikasi dan validasi lapangan, hasilnya mengejutkan: tidak ada lagi keluarga di Boltim yang memenuhi kriteria miskin ekstrem.

“Hasil verval menunjukkan Boltim sudah bebas dari kemiskinan ekstrem. Angka kita nol persen, sama dengan data resmi BPS,” jelas Argo.

Strategi dan Komitmen Daerah

Untuk menjaga tren positif ini, Pemkab Boltim menyiapkan sejumlah langkah strategis, antara lain:

Evaluasi bulanan penduduk miskin melalui aplikasi SIKS-NG.

Percepatan layanan dokumen kependudukan agar setiap keluarga miskin memperoleh hak sipil penuh.

Pemberian bantuan berbasis keahlian yang dipantau hingga usaha benar-benar mandiri.

Pembangunan layanan air bersih dan sanitasi di wilayah yang masih minim akses.

Pelatihan keterampilan tenaga kerja untuk meningkatkan daya saing dan pendapatan masyarakat.

Bantuan pangan dan sosial bagi keluarga miskin, termasuk nelayan yang terdampak.

“Komitmen kami jelas. Target penurunan angka kemiskinan di 2025 adalah 5,30–5,35 persen, sementara kemiskinan ekstrem tetap nol persen,” tegas Argo.

Dukungan Anggaran

Dari sisi pembiayaan, Pemkab Boltim terus mengoptimalkan APBD dan APBDes. Data menunjukkan:

APBD: 2023 (90,89%), 2024 (95,97%), 2025 baru 47,67% hingga Juni.

APBDes: 2023 (99,75%), 2024 (99,89%), 2025 baru 61,81% hingga 5 Oktober.

“Realisasi anggaran memang masih berjalan, tapi dengan sinergi desa dan kabupaten, program penanggulangan kemiskinan akan terus kami dorong,” jelasnya.

Program Prioritas

Beberapa program prioritas yang dijalankan Pemkab Boltim di antaranya:

1. Bantuan sosial bagi lansia, disabilitas, dan peserta BPJS kesehatan serta ketenagakerjaan.

2. Beasiswa pendidikan bagi siswa kurang mampu untuk menjamin pendidikan dasar 9 tahun.

3. Pelatihan keterampilan dan fasilitasi usaha untuk peningkatan pendapatan.

4. Pemenuhan hak sipil dan kependudukan agar masyarakat memiliki legalitas jelas.

5. Percepatan kepesertaan BPJS Pemda untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC).

Dengan capaian ini, Boltim menjadi salah satu daerah di Sulawesi Utara yang dinilai berhasil menekan angka kemiskinan dan menuntaskan kemiskinan ekstrem.

“Ini bukan akhir, tapi awal dari kerja keras kita bersama. Dengan gotong royong pemerintah, masyarakat, dan semua pihak, kita optimistis kesejahteraan rakyat Boltim akan terus meningkat,” pungkas Wabup Argo.

(Fadly)

Related posts