Argument co.Boltim – Informasi gempa bumi terjadi pada hari Rabu, 26 Februari 2024, pukul 05:55:45 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di perairan timur Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara pada koordinat 124,83° BT dan 0,41° LU, berjarak 45 km Tenggara Tutuyan. Gempa ini memiliki magnitudo (M6,0) pada kedalaman 10 km.
Menurut informasi dari The United States Geological Survey (USGS) di Amerika Serikat, pusat gempa berada pada koordinat 0.391° LU dan 124.830° BT dengan magnitudo (M6,1) pada kedalaman 10 km. Dari data GeoForschungsZentrum (GFZ) di Jerman, menunjukkan bahwa pusat gempa berada pada koordinat 124.92° BT dan 0.23° LU magnitudo (M5,9) pada kedalaman 10 km.
IKondisi geologi dan penyebab gempa bumi lokasi terdekat dengan pusat gempa bumi adalah di perairan sejauh 45 Km Tenggara Tutuyan.
Daerah ini pada umumnya tersusun oleh morfologi dataran pantai yang berbatasan dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal.
Menurut data Badan Geologi (BG) daerah tersebut tersusun oleh tanah lunak (kelas E) dan tanah sedang (kelas D) pada morfologi dataran pantai, serta tanah keras (kelas C) pada morfologi perbukitan.
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman ganda Punggungan Mayu dengan mekanisme sesar naik yang berarah relatif utara-selatan.
Gempa dirasakan di beberapa daerah, dalam skala MMI (Modified Mercally Intensity): Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan, dan Minahasa Tenggara dengan skala intensitas IV MMI.
Sementara itu, daerah Manado, Minahasa, Minahasa Utara, Kotamobagu, Gorontalo, Minahasa Selatan, Bitung, dan Gorontalo Utara merasakan dengan skala intensitas III MMI. Kemudian, Boalemo, Taliabu, dan Tagulandang merasakan gempa dengan skala intensitas II –
Lalu gempa ini pun dirasakan di beberapa Pos Pengamatan Gunung api (PGA) seperti di Pos PGA Ambang (III-IV MMI) dan Pos PGA Soputan (IV MMI).
Menurut data BG, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi.
Hingga laporan ini dibuat, belum ada informasi korban jiwa akibat gempa bumi tersebut.
Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena meskipun pusat gempa bumi berada di dasar laut, namun kekuatannya tidak dapat mengakibatkan deformasi kerak bumi yang bisa menimbulkan tsunami.
Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, Dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.(FM).