BOLMONG – Ratusan anak di Bolaang Mongondow (Bolmong) mengikuti sunatan massal yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolmong di sejumlah Puskesmas di Bolmong.
Sebanyak 350 anak mengikuti sunatan massal secara gratis. Masing-masing di Kecamatan Lolak yang dilaksanakan di Puskesmas Lolak diikuti sebanyak 104 anak. Di Kecamatan Bolaang dilaksanakan di Puskesmas Inobonto diikuti 35 anak. Di Kecamatan Bolaang dilaksanakan di Puskesmas Tadoy diikuti 120 anak dan di Kecamatan Dumoga Barat dilaksanakan di Puskesmas Doloduo dan diikuti sebanyak 91 anak.
Kepala Dinkes Bolmong I Ketut Kolak mengatakan, pelayanan kesehatan gratis seperti sunatan massal sudah menjadi agenda rutin Pemkab Bolmong.
Kegiatan bakti sosial sunatan massal ini menjadi program layanan kesehatan bagi masyarakat, yang ingin anakanya disunat secara gratis.
“Ini merupakan bentuk perhatian dari Pak Bupati Bolmong Limi Mokodompit untuk membantu Masyarakat, di mana para orang tua bisa mengikutkan anak-anak dalam sunatan gratis,” kata I Ketut Kolak.
Pihaknya berharap, kegiatan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh warga. “Diharapkan kegiatan ini dapat membantu warga,”ujarnya.
Dalam kegiatan ini, alat dan tenaga medis dari Dinkes Bolmong dan Puskesmas yang siapkan. “Puji tuhan, antuasias masyarakat sangat tinggi, dan kami berharap ini bisa membantu para orang tua untuk menyunatkan anak mereka,” katanya.
Saat berada di lokasi, Ketut Kolak turut memberikan semangat dan pemahaman serta memberikan bingkisan secara simbolis kepada anak-anak peserta sunatan massal.
Menurutnya, sunatan atau khitanan ini juga, untuk menanamkan pendidikan kepada anak-anak beragama Islam tentang pentingnya menjaga kebersihan diri untuk kesehatan.
“Semua anak-anak di sini hebat dan pemberani, menunjukkan bahwa sudah mengerti makna dari khitanan,” harapnya.
Warga pun mengapresiasi bakti sosial sunatan massal ini yang diakui sangat bermamfaat.
“Ini sangat membantu kami, karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk sunat anak kami. Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Bupati dan Dinkes Bolmong,” tutur Rudi, orang tua dari anak yang disunat dalam kegiatan tersebut. (*)