Argument co Bolaang Mongondow Timur — Musibah banjir bandang yang melanda Desa Togid, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Sangadi PJ. Emma S.Tety Mutu (Kepala Desa) Matabulu Timur, Kecamatan Nuangan, yang menginisiasi aksi kemanusiaan melalui penggalangan dana dan bantuan logistik untuk korban terdampak.(02/05/2025)
Dalam aksi solidaritas ini, Pemerintah Desa Matabulu Timur bersama masyarakat berhasil mengumpulkan berbagai jenis bantuan, antara lain:
1 sak beras
2 dus air mineral merek Asegar
3 bak telur
1 karton minyak kelapa
3 karton mie instan (Supermi)
5 kg beras tambahan
Teh, kopi, sabun, dan kebutuhan pokok lainnya
6 karung dan 6 tas besar berisi pakaian layak pakai
“Kami atas nama Pemerintah Desa Matabulu Timur menyampaikan turut berduka cita atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Desa Togid. Bantuan ini adalah bentuk kepedulian dan solidaritas kami sebagai sesama warga Bolaang Mongondow Timur,” ujar Sangadi Matabulu Timur saat dikonfirmasi media ini.
Banjir bandang yang terjadi beberapa hari lalu mengakibatkan puluhan rumah warga di Desa Togid rusak parah dan memaksa sebagian besar penduduk mengungsi. Meski pemerintah daerah telah menyalurkan bantuan tanggap darurat, dukungan dari masyarakat sipil sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses pemulihan.
Aksi penggalangan dana ini masih terus berjalan. Pemerintah Desa Matabulu Timur membuka ruang bagi siapa saja yang ingin berpartisipasi, baik dalam bentuk uang tunai, bahan pangan, pakaian, maupun kebutuhan lainnya. Bantuan dapat diserahkan langsung ke posko yang telah didirikan di desa atau melalui rekening resmi panitia.
“Solidaritas dan semangat gotong royong adalah kekuatan kita. Kami yakin dengan kebersamaan, kita bisa membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang tertimpa bencana,” tambah Sangadi.
Langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Matabulu Timur ini menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial masih mengakar kuat di tengah masyarakat Bolaang Mongondow Timur.
(Fadly)