Argument co -Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Oskar Manoppo, SE, MM, bersama Wakil Bupati Argo V. Sumaiku menghadiri acara penutupan Java Culture Fest (JCF) Volume 4 tahun 2025 yang dipusatkan di Lapangan Arjuna Desa Purworejo Sabtu 24 Mei 2025.
Kehadiran kedua pemimpin Boltim tersebut turut didampingi istri tercinta masing-masing, Rosita Pobela dan Lucia Kristina Sumaiku-Mokoginta, yang disambut ribuan warga dengan prosesi adat Jawa oleh masyarakat, tokoh adat, dan para budayawan lokal.
Suasana penuh semangat dan kebanggaan mewarnai puncak acara Java Culture Fest Volume 4 Tahun 2025 yang digelar di lapangan Arjuna purworejo Kecamatan Modayag, Bolaang Mongondow Timur. Acara ini menjadi momentum kebudayaan yang meriah dan sarat makna, mengangkat tema filosofis “Tembung Sekecap, Pethuk Mathuk” dalam tajuk utama “Pasar Kangen.”
Dalam kesempatan tersebut, hadir sejumlah tokoh penting, antara lain:
Wakil Bupati Bolsel, Desi Abdul Hamid
Ketua DPRD Bolmut, Saiful Ambarak, S.Pd.I
Anggota DPRD Bolmut, Fikri Sam, S.HI
Wakapolres Kotamobagu, Romel Pontoh, S.IP., M.AP
Asisten III Bolmut, Abdul Muroh Daeng Musilau, S.Pd., M.M
Asisten III Bolmong, Dr (Ch) Ramlah, S.E., M.M
Kadis Pariwisata Bolmong, Ir. Remoh Ratu, M.M
Staf Ahli DPRD Bolmut, Abdul Gafar Akasi
Staf Ahli Wali Kota Kotamobagu, Refly Mokoginta, S.E
Manager Humas PT. Geotermal Energi, Jhon Rompas, S.Hut
Perwakilan Pengadilan Negeri Kotamobagu, Sri Wahyuni Kangdeng, S.H
Turut hadir pula Sekretaris Daerah, para Asisten, seluruh Kepala SKPD Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Camat Modayag, Kapolsek Modayag, Danramil 1303-03 Modayag, para pemangku adat dari 7 desa Liberia-Purworejo Bersatu, Sangadi Purworejo-Liberia Bersatu, para pelaku seni, budaya, UMKM, dan pengunjung yang memadati lokasi kegiatan.
Bupati menyampaikan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, seluruh rangkaian kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
Java Culture Fest Volume 4 dipandang sebagai sebuah perayaan budaya yang bukan hanya menghidupkan ingatan dan harapan masa lalu, tetapi juga mempertemukan berbagai unsur masyarakat dalam ruang budaya yang harmonis.
> “Tembung Sekecap” satu kata yang keluar dari lisan penuh makna, bisa menjadi jembatan rasa, bisa pula menjadi pengingat akan kenangan. “Pethuk Mathuk” — perjumpaan yang serasi, pertemuan yang membawa keselarasan dan keharmonisan, yang tidak terbatasi dengan status sosial bahkan fenomena lainnya yang mengganggu nilai-nilai kekeluargaan yang telah terbangun selama ini,”
Java Culture Fest menjadi bukti nyata bahwa budaya bukan sekadar warisan, tetapi juga masa depan. Melalui seni, kuliner, kerajinan, dan berbagai ekspresi budaya yang hadir selama tujuh hari pelaksanaan, identitas lokal diperkuat, ekonomi kreatif dihidupkan, dan ruang dialog lintas generasi dibuka.
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh panitia, pelaku seni dan budaya, UMKM, serta masyarakat yang berperan aktif yang terus memberikan dukungan terhadap pelestarian budaya daerah.
Acara ditutup dengan pesan kuat:
“Selamat menikmati rangkaian acara. Mari kita jaga, rawat, dan terus hidupkan budaya kita bersama. Ojo udor, ayo podo seng akur, kanggo mbangun Bolaang Mongondow Timur, Bangkit, Men Luweh, Makmur.”
(Biro Boltim)