Pj Bupati Bolmong dr Jusnan Menjelaskan Konsep Motobatu Untuk Kedamaian dan Moderasi Beragama

ARGUMEN.CO, BOLMONG – Sebagai representasi simbol pemersatu yang diwarisi oleh leluhur Mongondow, Motobatu’ kini menjadi konsep utama yang dikedepankan oleh Penjabat (Pj) Bupati Bolmong, dr. Jusnan Calemento Mokoginta MARS, dalam upaya membangun sinergi dan menciptakan daerah yang penuh keharmonisan.

Dalam konsep Motobatu’, Pj Bupati Bolmong berkomitmen untuk menggalang sinergi antar umat beragama guna mewujudkan daerah yang rukun dan damai, sejalan dengan implementasi Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama.

Read More
banner 300600

Pada suatu kegiatan bertema moderasi beragama untuk mempererat kesatuan dan perdamaian, dr Jusnan memberikan pesan penting kepada pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bolmong. Dia menekankan pentingnya keterlibatan FKUB dalam menjaga dan menumbuhkan toleransi di daerah tersebut.

“Para camat diharapkan selalu melibatkan FKUB dalam setiap acara di wilayahnya, sebagai sarana untuk menyebarkan pesan rukun dan damai,” ungkap dr Jusnan saat menjadi pembicara dalam kegiatan moderasi beragama yang diadakan oleh Forum Kerukunan Antar Umat pada Selasa, 11 Juni 2024, di Efthree Homestay Kotamobagu.

dr Jusnan juga menyoroti bahwa konflik antar agama sering dimanfaatkan dan memperkeruh situasi, terutama dalam konteks pesta demokrasi.

“Saya mengajak semua pemangku agama, mari kita menjaga hubungan antar umat beragama, dengan selalu memberikan pesan tentang hidup rukun dan damai,” ucap dr Jusnan.

Sebagai sosok yang telah merasakan dampak konflik di wilayah Maluku Utara selama empat tahun, Jusnan menekankan pentingnya pesan rukun dan damai sebagai landasan toleransi di Kota Bolmong.

“Pengalaman di daerah konflik, yang saya rasakan adalah kerugian dari berbagai aspek. Oleh karena itu, pesan rukun dan damai menjadi penting untuk menjaga toleransi di Kabupaten Bolmong. Dengan motobatu’ kita jaga daerah tercinta untuk pembangunan yang lebih baik,” pungkas dr Jusnan.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulut, H. Sarbin Sehe, menekankan pentingnya moderasi umat beragama dalam mendorong toleransi dan perdamaian di tengah masyarakat.

Ia berpesan tentang saling pengertian dan saling menghormati sebagai landasan yang harus dijunjung tinggi dalam menjaga toleransi di Sulawesi Utara. (Penggi Modeong)

Related posts