Saat Warga Rayakan Halal Bihalal, 16 Anggota DPRD Boltim Studi Banding ke Jakarta: Di Mana Sensitivitas Sosial Mereka?

Boltim, Argument.co – Ketika masyarakat Bolaang Mongondow Timur (Boltim) larut dalam suasana Halal Bihalal dan tradisi Lebaran Ketupat, sebanyak 16 anggota DPRD Boltim justru memilih pergi ke Jakarta untuk melakukan studi banding dengan dalih “penguatan sumber daya manusia”.

Langkah para legislator ini menuai kritik keras dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Andi J Riadhy. Direktur Intelijen Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (Dir Intel-LAKRI) yang menilai kegiatan tersebut tidak memiliki manfaat nyata bagi rakyat dan terkesan hanya menghamburkan uang negara.

“Di tengah tuntutan efisiensi anggaran, mereka seharusnya lebih peka. Ini bukan hanya soal etika, tetapi juga soal tanggung jawab moral. Apa urgensinya studi banding saat masyarakat merayakan momen penting budaya dan keagamaan?” tegas Andy, Jumat (11/4).

Ia menambahkan, efektivitas dan transparansi dari studi banding semacam itu kerap dipertanyakan. “Alih-alih memperkuat SDM, yang terlihat justru minimnya empati terhadap rakyat,” sambungnya.

Menurut Andy, kehadiran wakil rakyat dalam kegiatan Halal Bihalal dan tradisi Lebaran Ketupat bukan soal seremoni belaka, melainkan bentuk nyata kedekatan dan kepedulian terhadap masyarakat yang mereka wakili.

“Kalau memang niatnya memperkuat kapasitas, mulailah dari internal dan daerah sendiri. Jangan jadikan studi banding sebagai topeng pelesiran,” pungkasnya.(FM)

Related posts