Argument.co – Bolaang Mongondow Timur
Di tengah kondisi fiskal yang terbatas dan kebutuhan dasar masyarakat yang belum terpenuhi, 16 anggota DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) justru ramai-ramai berangkat ke Jakarta untuk studi banding. Kegiatan selama tiga hari yang disebut sebagai penguatan sumber daya manusia (SDM) itu langsung memicu gelombang kritik dan tanda tanya: benarkah ini untuk kepentingan rakyat, atau sekadar tamasya atas nama tugas negara?
Dikonfirmasi dari Sekretariat DPRD Boltim, kunjungan ini disebut sebagai agenda yang sudah lama direncanakan namun tertunda, dan baru kali ini dilaksanakan di Jakarta. Kegiatan ini juga disebut masih berada dalam masa transisi kepemimpinan Sekwan, dari Hardiman Pasambuna, SH, ke penggantinya yang akrab disapa Aba Ucinn.
Namun publik tampaknya tak mudah diyakinkan.
> “Kalau benar ini untuk peningkatan kapasitas, mana hasil konkretnya? Jangan-jangan ini cuma ajang jalan-jalan berkedok Bimtek,” sindir seorang aktivis lokal.
Anggaran yang dihabiskan untuk memberangkatkan 16 legislator ini diperkirakan melampaui Rp100 juta, mencakup tiket pesawat pulang-pergi, hotel, uang harian, dan biaya administrasi lainnya.
Ironisnya, banyak desa di Boltim yang masih bergulat dengan , kekurangan air bersih, dan layanan kesehatan yang minim.dan masih banyak lagi Tak heran, publik mempertanyakan kepekaan dan prioritas para wakil rakyat mereka.
> “Kenapa harus semua anggota ikut? Kenapa tidak cukup beberapa perwakilan saja? Atau lebih hemat lagi, dilakukan secara daring. Kita bukan kekurangan cara, tapi kekurangan empati,” ujar Yudi, tokoh pemuda Modayag.
Hingga berita ini terbit, pihak Sekretariat DPRD Boltim belum memberikan penjelasan rinci soal materi kegiatan, lembaga yang dikunjungi, maupun rencana implementasi hasil studi banding tersebut di Boltim.
Argument.co akan terus mengawal isu ini dan memastikan agar anggaran publik tak habis hanya untuk aktivitas seremonial yang minim manfaat.(FM)